Polisi Menangkap Yohanes Baru, Tanpa Kejelasan |
Dengan berbagai macam permasalahan yang telah
mengorbankan puluhan nyawa Mahasiswa/i Papua di kota studi daerah istimewa
Yogyakarta belum pernah terungkap oleh pihak kepolisian yang bilamana telah
dipercayakan sebag
Mahasiswa/i Papua di kota studi yogyakarta telah menjadi
target pemusnahan, oleh sebab itu berdasarkan data kami bahwa mahsiswa/I papua
di kota studi yogyakarta tercatat sebagai korban paling tertinggi di bandingkan
penduduk asli Yogyakarta, hal ini menjadi sebuah permasalahan besar yang perlu di
perhatikan oleh pemerintah Daerah Propinsi Papua Dan Papua Barat.
Berdasarkan beberapa kasus yang telah mengorbankan
nyawa mahasiswa papua sejak tahun 2004 hingga tahun 2014, belum pernah
terungkap oleh pihak kepoisian tentang siapa yang sebagai aktor utama dalam
pembunuhan misterius ini, melainkan pihak kepolisian selalu membulak balik
fakta serta menutupi pelaku dalam pembunuhan Seorang Perempuan Papua di Jalan
Timoho dan beberapa Laki-laki yang di bunuh di jalan kusuma Negara dan jalan
Parang tritis Kabupaten Bantul, Prov D. I. Y.
Tidak hanya pembunuhan, namun pelecehan ras yang
selama ini di perlakukan oleh pihak kepolisian dalam menangani masalah
sepertinya, pengendara motor tidak menggunakan helm dan pengendara motor yang
tidak memiliki surat-surat, namun dari beberapa permasalahan tersebu menjadi
suatu bumerang antara warga yogyakarta dengan Mahasiswa/I Papua.
Oleh sebab itu kami Mahasiswa/I Papua merasa bahwa
dalam aktivitas kami di yogyakarta selalu dipersempitkan oleh Warga yogyakarta
bersama pihak kepolisian; untuk itu kami mahasiswa ingin mempertanyakan kepada
pihak Pemerintah Daerah provinsi maupun kabupaten di yogyakarta tentang dimana
keistimewaan kota yogyakarta yang dapat disemboyangkan sebagai kota
pendidikan……? Jika Mahasiswa yang berstudi tidak dilindungi dengan hak hidupnya.
Jika hal tersebut tidak diperhatikan atupun
dipertanggungjwabkan dengan baik oleh Pemerintah maupun penegak hukum, maka
konsekuensi bahwa ada permainan pemusnahan Ras di kota yogyakarta. Kalau memang
hal tersebut yang di rancangkan, maka kami Mahasiswa Papua meminta agar
Gubernur, DPRD, dan Kapolda; untuk mengeluarkan surat perintah pengembalian
Mahasiswa Papua di kota studi yogyakarta agar kembali di daerahnya atau Pulau
Papua untuk melanjutkan studi; sekaligus warga Jawa maupun TNI POLRI yang bukan
orang asli papua segera di tarik kembali atau dipulangkan di masing-masing
tempat asalnya. Sehingga tidak menciptakan permasalahan bagi Mahasiswa Papua
berstudi dengan warga yogyakarta, hanya karena perilaku rasisme.
" Hidup Diatas Duri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar