Selamat Natal 2014 Dan Tahun Baru 2015 – Sahabat, rasa gembira dihati telah membuncah, saat kita tiba di
penghujung tahun 2014, karena sebentar lagi kita akan memasuki liburan asyik
Natal yang kudus dan tahun baru yang penuh harapan. kini tinggal menghitung hari kita akan memasuki damai natal 2014 dan rasa Tahun baru 2015. Kepada yang merayakan Natal khususnya umat Nasrani,
berikut ada seuntai kata Ucapan Natal 2014, dan kepada
seluruh umat tanpa terkecuali ada sejumput kata ucapan tahun baru 2015.
SUARA ANAK KAMPUNG
Minggu, 07 Desember 2014
Kamis, 30 Oktober 2014
Pembunuhan Ras Malanesiya Di Kota Studi Yogyakarta
Polisi Menangkap Yohanes Baru, Tanpa Kejelasan |
Dengan berbagai macam permasalahan yang telah
mengorbankan puluhan nyawa Mahasiswa/i Papua di kota studi daerah istimewa
Yogyakarta belum pernah terungkap oleh pihak kepolisian yang bilamana telah
dipercayakan sebag
Mahasiswa/i Papua di kota studi yogyakarta telah menjadi
target pemusnahan, oleh sebab itu berdasarkan data kami bahwa mahsiswa/I papua
di kota studi yogyakarta tercatat sebagai korban paling tertinggi di bandingkan
penduduk asli Yogyakarta, hal ini menjadi sebuah permasalahan besar yang perlu di
perhatikan oleh pemerintah Daerah Propinsi Papua Dan Papua Barat.
Kamis, 21 Agustus 2014
Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni Telah Memberikan Bantuan Dana Pendidikan Kepada 110 Mahasiswa/i Di Kota Studi Yogyakarta.
Pemerintah Kabupaten
Teluk Bintuni Telah Memberikan Bantuan Dana Pendidikan Kepada 110 Mahasiswa/i
Di Kota Studi Yogyakarta Untuk Tahap Pertama Sebesar Rp. 569,980.000 (Lima
Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).
Yogyakarta, 20/08/2014_ Pembayaran Bantuan Dana Pendidikan tersebut oleh
Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni Kepada Mahasiswa/i Kota Studi Yogyakarta atau
Se-jawa tengah yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Dan Mahasiswa Kabupaten
Teluk Bintuni Daerah Istimewa Yogyakarta
(IPMA-TB) D.I.Y.
Foto Bersama TIM PEMDA Dan MAHASISWA |
Dalam Pembayaran Dana
Bantuan Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, untuk
Pembayaran Dana Bantuan Pendidikan kepada Mahasiswa/i asal Kabupaten Teluk
Bintuni diseluruh Indonesia, proses pembayaran bantuan dana pendidikan tersebut
dibedakan antara Mahasiswa/i Teori Semester II s/d VIII, untuk Mahasiswa/i
Teori Semester II dan III mendapatkan bantuan Sebesar Rp. 3.000.000,- per orang, dan Mahasiswa/i Teori Semester IV dan
VIII mendaptkan batuan Sebesar Rp.
4.500.000,- per orang; Sedangkan untuk Mahasiswa/i Tugas Akhir atau Skripsi
mendapatkan bantuan Sebesar Rp. 10.000.000,- per orang.
Jumat, 06 Juni 2014
ETNIS PAPUA MUSNAH, PBB DIBENTUK UNTUK APA DAN SIAPA?
PENULIS : SELPIUS BOBI
Papua Barat terus membara. Papua Barat menjadi
arena konflik kepentingan dari berbagai pihak. Ini akibat dari Hak Asasi
Politik bangsa Papua Barat yang telah digadaikan secara sepihak oleh Belanda,
Amerika Serikat dan PBB ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Konflik antara pendukung Merah Putih dan
pendukung Bintang Fajar, atau lebih tepat disebut konflik antara Ideologi
Pancasila dan Ideologi Mabruk semakin meningkat tajam. Konflik ini diciptakan
oleh Belanda, Amerika, Indonesia dan PBB. Akar konflik di Papua Barat adalah
aneksasi kemerdekaan bangsa Papua Barat ke dalam NKRI pada tahun 1960 -an.
Ingatan penderitaan (Memoria Passionis) membekas
dalam setiap jiwa orang asli Papua yang mengalami korban kekerasan dari
Republik Indonesia (RI). Konflik itu kemarin ada, hari ini masih terjadi dan
konflik itu terus akan terjadi selama bangsa Papua berada dalam NKRI. Konflik
ini semakin menambah ingatan penderitaan bagi orang asli Papua.
Sabtu, 31 Mei 2014
SIARAN PERS : KEPALA SUKU TELUK BINTUNI AKAN BLOKADE KILANG LNG TANGGUH
SIARAN PERS
KEPALA SUKU TELUK
BINTUNI AKAN BLOKADE KILANG LNG TANGGUH
Beberapa kepala suku di kabupaten teluk Bintuni Papua Barat akan blokade kilang LNG Tangguh apa bila dalam
kurun waktu satu minggu ini tidak ada
itikad baik dari managemen BP Indonesia sebagai pemegang hak kontrak pengelolaan gas tangguh untuk membicarakan ikhwal dana kompensasi masyarakat adat
yang hak uluayatnya terkena dampak
langsung ekplorasi dan kilang LNG Tangguh. menurut
Ketua Dewan Eksekutif Society Corruption Investigation (SCI) Asmawi, HS ancaman para kepala suku itu
akibat kekecewaan dan frustasi yang
mereka alami. Beberapa kepala suku di kabupatren teluk bintuni sudah sering kali menyampaikan tuntutan kepada BP.Indonesia untuj segera menyelesaikan dana kompensasi
sesuai kesepakatan yang dibuat
sebelumya yaitu BP Indonesia akanb memberikan dana sebesar 60 milyar bagi masyarakat adat suku sumuri
yang hak uluayatnya terekena arael
LNG Tangguh. Mereka sudah sering kali mangadukan hal ini kepada semua pihak
namun sampai saat ini belu ada kejelasan. "ujarnya"
Jumat, 30 Mei 2014
TANGISAN TERHADAP PELAYANAN BEA SISWA DI PROPINSI PAPUA BARAT YANG TIDAK MERATA SELAMA INI
Suara Anak Bangsa.com_ Pemerintah Propinsi Papua Barat,
segera memperhatikan Mahasiswa asal propinsi papua barat dalam pemberian
bantuan bea siswa yang tidak merata, kami mahasiswa kabupaten Teluk Bintuni sangat
kecewa dengan tindakan pemerintah yang dalam hal ini Dinas Pendidikan atau
DIKTI Propinsi yang bilamana melakukan pembayaran bea siswa dari tahun 2012 dan
2013 tidak merata kepada kami mahasiswa Kabupaten Teluk Bintuni di kota studi
yogyakarta, maka dengan demikian kami mahasiswa teluk bintuni merasa bahwa kami
di singkirkan atas bantuan propinsi, namun kami merasa bahwa di kabupaten Teluk
Bintuni juga ikut memberikan kontribusi terbesar di Propinsi Papua Barat,
hendak kami mahasiswa kabupaten teluk bintuni wajib di prioritaskan oleh
pemerintah propinsi. Namun berdasarkan kriteria pembentukan propinsi selalu di
tinjau dari berbagai macam sember pendukung seperti; Sumber Daya Manusia (SDM),
Sumber Daya Alam (SDA) serta berapa jumlah kabupaten yang dapat mendukung pembentukan
satu propinsi.
Kemudian kami mahasiswa teluk bintuni
meminta kepada Bapak Gubernur untuk segera mengkroscek pelayanan bantuan biaya
pendidikan kepada Dinas yang bersangkutan, agar semua mahasiswa/I dari setiap kabupaten yang bilamana menjadi
sumber kontribusi terbesar yang di salurkan setiap tahun kepada propinsi,
sehingga berhak mendapatkan perhatian yang sama seperti saudara/I kita di
kabupaten lainnya.
Rabu, 28 Mei 2014
PRABOWO DAN KISAH KERUSUHAN 13-14 MEI 1998
Pada 13-14 Mei
2014, kita dikenangkan kembali oleh peristiwa kelam yang banyak menelan korban
jiwa dan harta benda yang terjadi 16 tahun silam yang kemudian dikenal dengan
Kerusuhan Mei 1998.
Yang tak kalah
menariknya, hingga hari ini nama Prabowo Subianto yang kala itu menjabat
Pangkostrad selalu diseret sebagai aktor yang berada di balik peristiwa
tersebut. Benarkah mantan Pangkostrad Letjen (Purn) TNI Prabowo Subianto yang
saat ini menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra dan mencalonkan diri
sebagai calon presiden Indonesia di Pilpres 2014 terlibat berada di balik
peristiwa Kerusuhan 13-14 Mei 1998.
Satu setengah tahun
setelah terjadinya peristiwa Kerusuhan Mei 1998, berita kasus Kerusahan Mei 1998
ini kembali mencuat dengan beredarnya salinan surat Mensesneg RI bernomor
B597/M.Sesneg/09/1999 tanggal 13 September 1999, tentang jawaban Presiden RI,
B.J. Habiebie, yang ditujukan kepada Ketua Komnas HAM, Marzuki Darusman, bocor
ke media.
Disebut-sebut dalam
surat itu, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, Prabowo tidak mempunyai
cukup bukti yang memperkuat dugaan keterlibatannya dalan peristiwa Kerusuhan
Mei 1998 lalu (kalimat lengkapnya berbunyi; ...berdasarkan penyelidikan yang
kami lakukan ternyata tidak cukup bukti yang memperkuat dugaan tersebut).
Meski disebutkan
tidak mempunyai cukup bukti kuat atas dugaan keterlibatan Prabowo dalam
peristiwa Kerusuhan Mei 1998, Pemerintah telah memberhentikan Letjen TNI Prabowo
dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad sekaligus anggota TNI AD.
Untuk menemukan aktor
intelektual atau siapa yang sejatinya bertanggungjawab atas peristiwa kerusuhan
Mei 1998, dibentuklah Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Hasil dari temuan TGPF
juga menyebutkan bahwa semua peristiwa tersebut berkaitan erat dengan Pemilu
1997, krisis ekonomi, SU MPR 1998, demonstrasi mahasiswa, penculikan aktivis,
tertembaknya mahasiswa Trisakti, hingga pertarungan memperebutkan kepemimpinan
nasional.
Begitu halnya ketika
merujuk hasil rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan
pemerintah, tidak menyebutkan fakta keterbuktian keterlibatan Prabowo atas
tragedi Kerusuhan Mei 1998, tapi semua temuannya itu lebih didasari pada
analisis. Terkait hal ini Prabowo menilai bahwa hasil temuan TGPF lebih
merupakan opini, ketimbang fakta.
Termasuk ketika TGPF
merekomendasikan menyelidiki pertemuan di Makostrad pada tanggal 14 Mei untuk
mengetahui dan mendalami peranan Letjen Prabowo dan pihak-pihak lain atas
peristiwa Kerusuhan Mei 13 – 14 Mei 1998. Dalam pertemuan di Makostrad itu
sendiri dihadiri sejumlah tokoh yang dikenal cukup vokal mengkritisi kebijakan
represif rezim Soeharto, seperti advokad terkenal Adnan Butung Nasution, WS
Rendra, Setiawan Djody dan Bambang Widjojanto.
Terkait dengan
pertemuan di Makostrad, Prabowo membaliknya dengan logika, bahwa kerusuhan itu
terjadi pada tanggal dari 13 dan 14 Mei. Sementara pertemuannya dengan sejumlah
tokoh masyarakat yang dikenal banyak mengkritisi kebijakan rezim Orde Baru ini
dilakukan pada 14 Mei. Jadi logika ini menurut Prabowo dari logika ini tidak
nyambung.
Sementara dalam
pertemuan atas inisiatif penyair WS Rendra ini mereka bermaksud ingin mencari
tahu kebenaran berita maupun munculnya opini yang menyeret nama Prabowo sebagai
aktor intelektual berada di balik peristiwa penembakan mahasiswa Trisaksi pada
12 Mei dan Kerusuhan 13-14 Mei 1998. Begitu halnya ketika dicecar pertanyaan
oleh Adnan Buyung Nasution yang ikut dalam pertemuan di Makostrad, Prabowo
membantah terlibat dalam kerusuhan tersebut maupun penembakan mahasiswa
Trisakti.
Lagi-lagi di sini
Prabowo menjadi korban analisis yang dianggap dan dituding bertanggungjawab
atas peristiwa tersebut. Dalam tudingannya itu beragam stigmatisasi ditempelkan
dalam diri mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini sebagai sosok yang anti
China, anti Kristen.
Bahkan sampai muncul
dihembuskankan terjadi polarisasi dan rivalitas di tubuh kepemimpinan ABRI
antara tentara ‘hijau’ dan tentara ‘merah putih’. Di sini Prabowo hanyalah
tumbal dan tersandera jadi korban analisis dan korban pembentukan opini atas
peristiwa tersebut, ketimbang fakta.
Dan jelang Pilpres
2014, jangan heran bila kemudian nama mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad
ini kembali diungkit-ungkit dan dipolitisir atas peristiwa tersebut untuk
dijadikan komoditas politik kampanye hitam oleh lawan politiknya guna menjegal
melajunya Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra – Prabowo Subianto sebagai calon
Presiden Indonesia 2014.
Langganan:
Postingan (Atom)